Archive for 2018

First post in 2018! Yay!

Wkwkwkwkwk. Bener-bener blog yang enggak keurus.
Tapi hari ini, aku punya bahan :)
Seseorang membuatku bersemangat untuk menulis tulisan ini.

Alkisah pada hari ini, aku tidak sengaja membuka fb-lama-ku. Ya, harus aku tulis "lama" karena memang aku jarang membuka fb. Sangat. Jarang. Aku menemukan sebuah tanda berangka 1 pada tab pesan. Salah seorang teman SMA ku ternyata mengirimiku pesan. Bunyinya seperti ini,

"au gk pp kan kalau aku sering memasukkan namamu ditiap cerita blog ku??"
23 Mei. Dikirim dari Seluler

And I be lyke, WHAT?
Aku pernah ingat dia punya blog, but---
"NANDE IKINARI?! E? WHAE? WHY? NANDE? NAZE? ORE?"
----------------lebay lu au.

Nah kira-kira gitu. Langsung deh, aku mengaktifkan skill pencarian blog si dia -mari kasih inisial H- and luckily, ketemu. Then, aku membaca-baca blognya. Not always about love, but yeah dia memasukkan namaku di postingnnya tanpa sensor. Aulia.

Kalau boleh mengkritik, sebenarnya postingan blognya rada membingungkan. Marude -feels like-, dia sedang mencurahkan apa yang ada di kepalanya begitu saja tanpa disusun terlebih dahulu menjadi suatu kerangka yang berkesinambungan. Dia, si H, mencurahkan banyak hal. Tentang dirinya, persahabatannya, keluarganya, pemikirannya, sampai love story-nya. Saat menerima pesannya, aku sampai terkejut dia masih menulis di blognya.

--> sedang berkaca pada diri sendiri.

Ah, tadi aku menyebutkan not always about love, ya. Itu karena namaku masuk ke dalam postingannya yang bergenre romance. Yep, aku pernah menjadi orang yang dia sukai. Orang yang dia jatuh-cinta-i. Kalau kalian berharap ada suatu postingan yang khusus nyeritain aku ---e, ekspektasi kalian terlalu tinggi.

--> tadinya juga berpikir begitu.

Namaku kadang muncul dalam postingan dia yang juga banyak menyebut nama cewek-cewek lain. Playboy? HAHAHA. Enggak :) Nappeun namja anieyo -He's not a bad guy. Dia itu kalau cerita, dari akar. Yak, cewek yang dia suka pas SD aja diceritain. Kkk. Kenapa banyak nama? Karena dia juga nyeritain nama-nama cewek yang -kata dia- sukak sama dia, tapi dia gabisa balas perasaan mereka. Gitchu.

Ah, intinya, di postingan dia yang bergenre romance, dia menceritakan segala yang dia mau. Masa dia PDKT. alasan dia menyukai seorang cewek, keraguan hatinya, semaunya dia, seleluasanya dia, tanpa sensor :)
Setelah membaca-baca postingan blognya, rasanya aku iri.
Aku iri bagaimana dia bisa memanfaatkan platform blogger sebagai tempat dia bisa mencurahkan segala sesuatu yang dia mau, tanpa sensor, kepada publik. Meski bukan blogger terkenal tapi aku yakin teman-teman H ada yang membacanya, apalagi dia share postingannya ke fb. Kalau aku mah, postingan blogku cuman kushare ke google plus. Aku memang tidak benar-benar berniat teman-temanku untuk membacanya. Karena itu, tiap ada orang nyasar ke blogku, membaca, lalu meninggalkan jejak komentar, aku sangat senang sekali,

terima kasih, Nyasar-ers :)

Ketika membaca postingan H yang menceritakan tentangku, aku merasa seperti kembali ke masa lalu. Aku membaca suatu kejadian, dari sudut pandang si H.
"Ahh, apa aku terlihat begitu?"
"Eh, padahal waktu itu aku nggak marah."
"Ya ampun, harusnya aku bisa lebih peka."
Entah kenapa, aku berharap bisa kembali ke masa lalu.

Pernahkah kalian mendengar tentang Tujuh Dosa Mematikan?
Welp, yang suka anime pasti tau berkat anime Nanatsu no Taizai.
Tujuh Dosa Mematikan atau kalau Paman Sam bilangnya Seven Deadly Sins merupakan dosa-dosa yang mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya, said Wikipedia.
Tujuh dosa-dosa itu:
1. Kesombongan (Pride)
2. Ketamakan (Greed)
3. Iri Hati (Envy)
4. Kemarahan (Wrath)
5. Hawa Nafsu (Lust)
6. Kerakusan (Gluttony)
7. Kemalasan (Sloth)

Aku fikir, diantara 7 dosa itu, dosa yang melekat pada diriku adalah Pride. Lion's Sin of Pride. Ya, sebenarnya aku adalah Escanor. HAHAHA. Ngacokkk.
Bukannya ada yang bisa disombongkan dariku tapi aku selalu merasa jikalau, Pride-ku ini suangaaaat tinggi. Aku selalu menjadi orang yang bersikap, kalau bisa, cool. Tapi tetap bisa menjadi pribadi yang mencairkan suasana di dalam kelompok. Cool, dalam artian, ketika bersikap, aku nggak mau teriak-teriak gajelas. Aku juga nggak mau menyukai seseorang lalu nempel-nempel dengan orang itu seenak jidat -emang jidat enak? Uhm, abaikan. Pokoknya cewek yang biasa-biasa aja.

Dan sikap cool itu, tetap terbawa sampai blog. Apapun yang kucoba curahkan di sini, jika hal itu tentang cinta, aku tidak pernah bisa benar-benar jujur pada diriku sendiri. Aku selalu menggunakan inisial, inisial, dan inisial. Tidak seperti H yang mampu menyebut namaku dalam postingannya, aku tidak bisa menyebut nama my x dalam postinganku dengan gamblang. Karena itu aku iri dengan H. Aku iri dengan kemampuan dirimu jujur pada dirimu dan jujur pada orang lain.

Menjadi orang dengan high pride tidaklah mudah. Kadang, kamu dikategorikan oleh orang sekitar sebagai orang-yang-tidak-mungkin-mau-melakukan-hal-beginian ketika terpikir oleh mereka melakukan sesuatu yang gila-gilaan. Hm, contohnya apa, ya. Misal, joget-joget depan kelas. Bagi para artis kelas, mungkin hal itu biasa saja. Tidak ada yang terlalu memalukan dari itu. Tapi bagi mereka, ya, para artis itu, untuk mengajakku berjoget dengan mereka, aku adalah orang itu. Orang-yang-tidak-mungkin-mau-melakukan-hal-beginian itu.

--> padahal dalam hatinya pengen juga diajak. Malu kalau tiba-tiba nimbrung ikut joget.

Menjadi orang dengan high pride tidaklah mudah. Karena pride ku yang ketinggian, aku tidak pernah bisa berdamai dengan masa laluku. Aku tidak pernah bisa benar-benar mengucap kata maaf padanya dengan benar. Aku tidak pernah bisa memulai suatu percakapan dengannya lewat sosial media apapun, karena, aku malu dan takut. Aku malu memulai untuk meminta maaf dan berbaikan SEBAGAI TEMAN! Dan, aku takut chatku tidak dibaca, tidak digubris, dan tidak-tidak yang lain.

Terakhir aku bertemu dengan my x, 2 tahun yang lalu, pada acara buka puasa bersama. Walau sedang berada dalam lingkaran yang sama, aku masih merasa seperti ada dinding pembatas di antara aku dan dia saat itu. Seperti, aku dan dia tidak bisa berbicara satu sama lain like we used to.
Aku tidak menyangka, 2 tahun sesudah bukber itu, tak ada lagi suatu event yang mempertemukanku dengan dia. Aku selalu menyesal, menyesal bahwa seandainya aku tahu hari itu adalah hari terakhir aku dapat bertemu dengannya, harusnya aku memanfaatkan hari itu untuk mengucap maaf padanya dengan benar. Berbaikan dengannya dengan benar. Meski aku tahu, I'm not even a matter to him no more. But still, I have to, I need to, properly apologize.

Dua tahun. Atau bahkan juga sebelum itu. Dua tahun aku dibelenggu sebuah mimpi yang selalu datang entah tiap berapa bulan sekali. Datang, yang entah bagaimana pun jalan ceritanya, tokoh my x selalu datang di mimpi itu, dan aku yang berada di dalam mimpi itu selalu berusaha meminta maaf padanya. Di mimpi, permintaan maafku selalu berhasil. Kami selalu berbaikan.

But dream is just a dream after all.
Dunia akan menjadi drama jika mimpi itu merupakan pertanda dari apa yang aku dan my x sebenarnya inginkan: berbaikan. Oke. BAIKAN, tanpa L, bukan BALIKAN.

...
Pada akhirya, aku hanya seorang pecundang, kah.

Jika perjalanan waktu itu benar ada, aku ingin kembali ke masa lalu.
Jika perjalanan waktu itu benar ada, bahkan jika hanya untuk bertemu dengan diriku di masa lalu dan menyampaikan sepatah dua patah kata, aku  tetap ingin kembali ke masa lalu.

Aku ingin menyampaikan padanya, bahwa Aku yang di masa lalu tidak perlu menjaga begitu hebat imejku.
Bahwa Aku yang di masa lalu tidak perlu menahan perasaanku.

伝えてください, 君の、私の 気持ちを
Tsutaeta kudasai, kimi no, watashi no kimochi
Tolong katakan, perasaanmu, perasaanku

ちゃんと。
Chanto.
Dengan benar.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear My Beloved Nyasarers,
Apa kalian juga memiliki high pride sepertiku?
Aku tahu mudah untuk mengatakannya, mungkin aku tidak berhak mengatakannya tapi,
Aku harap kalian bisa jujur pada diri kalian sendiri.
Aku harap kalian tidak malu pada perasaan kalian.
Aku harap kalian bisa mengutarakan perasaan kalian.

Cukup aku, yang begini :)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku, bahkan kamu, mungkin pernah berfikir seperti ini:

あの 時に 戻れる なら、 戻りたい。
ano toki ni modoreru nara, modoritai.
Jika aku dapat kembali ke saat itu, aku ingin kembali.

Welp, Mitsuyoshi Tada dari anime Tada-kun wa Koi wo Shinai pernah berkata,

戻れたらいいけど、戻れないからな。
Modoretara ii kedo, modorenai kara na.
Pasti bagus kalau bisa kembali, tapi tidak bisa.

一同後悔したことは、二度と繰り返さないようにすればいいんじゃないかな?
Ichidou koukaishita koto wa, nidoto kurikaesanai youni sureba iinjyanai ka na?
Bukankah tidak mengulangi kesalahan yang sama itu sudah bagus?

それが、後悔したいみだと思う
Sore ga, koukaishita imi nandato omou
Kupikir... itulah arti dari kata menyesal.


And that's the quotes for this post!
Not my original quotes, but still, it's good to be shared!
I don't think I could make any original quotes, my sense in making quotes has been gone somewhere. Kkk. Sorry!

Thanks for reading,
Until next post!

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.
K-On Mio Akiyama

Follow me

Nama Jepangku ~

- Copyright © 2013 Aau-chan's World -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -