Posted by : ayachin Sabtu, 14 Juni 2014

Fuaahh ... ternyata asyik juga keliling-keliling kota tanpa alasan jelas. Well, aku baru aja habis mengembalikan buku ke rumah seorang teman yang rumahnya lumayan jauh dari rumahku. Sore ini langit begitu cerah, yang entah mengapa membiusku untuk tidak ngebut di jalanan seperti yang biasa aku lakukan. Uhm, bukan, aku bukan pembalap, kok. Bukan, bukan anak geng motor juga yah *lirik Beat*. Pokoknya cuma suka ngebut. Ngebut yang ber-peri-ke-lalu-lintas-an tapinya :3 #pembelaan Tapi, aneh, loh, barusan gak ada mood sama sekali buat ngebut. Apa ini yang namanya pengaruh lingkungan?

Pelan-pelan di jalan ditambah mandi sinar matahari sore yang hangat membuat otakku encer memikirkan hal-hal dunia. Aku teringat temanku, Mutia, yang sedang berada di Tanjung saat ini. Aku ingin menemuinya setelah mengembalikan buku, namun aku mengurungkan niat karena waktunya terlalu sedikit. Aku yakin tidaklah cukup bersilaturahmi kalau cuma 1 jam-an. Paling nggak 2 zaman. Itung ndiri tuh seberapa lama.

Mutia adalah salah satu sahabat dekatku sewaktu SMP. Bertiga, aku, Mutia, dan Vena menjalani kisah kasih di sekolah persahabatan putih-biru-tua. Sekarang, semua pada mencar. Mutia ke Banjarmasin dan Vena ke Balikpapan Cuma aku yang tersisa di kota ini, di kota yang mempertemukan kami. Yang aku bisa lakukan hanyalah menunggu, menunggu moment ketika salah satu -namun kuharap keduanya- pulang dan berkumpul kembali. Tertawa kembali. Bercanda kembali. Mengolok kembali. Dan yang paling penting, bersama kembali.

Teringat Mutia, tiba-tiba aku teringat foto yang baru-baru ini ia unggah di facebook. Dia memperlihatkan senyumnya yang lebar bersama dengan temannya di sana. Mutia makin putih aja, dan mungkin makin narsis juga. Uh, curang tuh -_- Sewaktu SMP dia jarang mau difoto. Jadi gak banyak deh kenangan :'(

Aku dan Vena berhubungan via LINE. Dan Vena biasanya curhat tentang cowok kubik -pangkat tiga- alias cowok, cowok, dan cowok. Melihat Vena yang dilanda asmara seperti itu, membuatku senang. Berarti dia punya kisah tersendiri dalam percintaannya. Dia sedang membangun kisah-kisah itu, melalui pengalamannya. Berjuang terus, Vena ( ^o^)9

NAH AKU .______________.
Punya temen dekaaaaaaaaaaaaaaaat banget #nggak Punya pacar #nggak Punya keluarga harmonis nis nis #nggakterlalu
What.a.life.
Untuk masalah persahabatan tentulah aku memiliki teman, seperti OGAL. Hanya saja, kadang, aku masih saja merasa kesepian. Dibanding ganjil, aku lebih menyukai genap -dimana semua orang berpasangan. Ketika ganjil, harus ada satu orang yang sendirian. Dan orang itu, aku.

Untuk masalah percintaan, aku tegaskan kalau aku bukanlah jomblo ngenes alias jones, Nei, nei, nei. Aku pernah kok, pacaran. Pacaran itu tentang ... saling menyukai ... ingin memiliki ... ingin menjadi yang no #1 ... dan ingin memenuhi hasrat duniawi. Sebelum haluan menjadi negatif, kuputuskan untuk mengakhiri. Masa remaja bukanlah masa untuk memenuhi hidup dengan cinta dewasa. Masa remaja bagiku adalah masa untuk mencari jati diri, to find and know who you really are.

Masalah keluarga .... gak usah dibahas deeeh. Privasi :) Bukan berarti keluargaku senang berantem, yaaa (-.- ")

Loh, aku mau nulis apa, sih, sebenarnya?
Haha, kalau dilihat-lihat, diantara Vena dan Mutia, mungkin aku yang paling kasihan, ya. Sepertinya masa-masa SMA ku begitu kelam, begitu datar. Andai aku bisa memutar balik waktu, sungguh banyak hal yang ingin kuubah. Namun jika kuubah, dapatkah menjadi lebih baik dari ini?

Sampai sekarang, aku belum merasa benar-benar hidup. Tidak, kau tidak perlu repot-repot mendatangiku hanya untuk memegang jidatku kalau kau berfikir aku mungkin demam, Maksudku, seperti apakah itu hidup? Jika yang kau rasakan hanyalah perasaan datar sepanjang saat, kesepian, atau apa pun itu, dapatkah itu dikatakan kau telah hidup dalam dunia ini? Bukankah orang yang hidup di dunia ini berarti menikmati keberadaannya di dunia ini? Menikmati setiap oksigen yang mengalir ke paru-parunya, menikmati setiap momen di lingkungan sosialnya, menikmati jati diri apa yang ia miliki, dan menikmati itu ... berarti bahagia.

Ada banyak hal sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk menikmati dunia ini, kita bisa:
1) Think Positively
Positive thinking! Ada hitam di dalam putih dan putih di dalam hitam. Ada duka di balik senyum dan haru di balik tangis. Tidak ada yang benar-benar sempurna. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya bisa di cari dari hal-hal indah, mewah, antik, unik, langka, atau apa pun itu. Kebahagiaan bahkan bisa dicari dalam kesepian, dalam kesendirian. Aku termasuk salah satunya. Menurutku kesepian itu tidaklah buruk, tetapi tidaklah bagus. Dengan kesepian, aku bisa memikirkan hal lain untuk mengalihkanku dari masalah hidupku. Dan memikirkan hal lain yang aku maksud, adalah memikirkan betapa uniknya dunia ini. Keunikan yang tidak terpikir olehku sebelumnya. Dan keunikan yang terpikir olehku, kutuangkan ke dalam blog ini :)

2) Bersyukur
Bersyukurlah atas apa yang kau miliki. Di suatu waktu kau akan merasa nasi putih telur mata sapi plus kecap  itu menu yang sangat biasa, sangat tidak berkelas. Di suatu waktu, kau akan merasa nasi putih telur mata sapi plus kecap adalah menu yang enak. Lebih enak daripada tidak makan sama sekali. Jangan mulai bersyukur ketika dunia telah menjatuhkanmu! Maksudku, syukuri segala sesuatu yang kau punya dari sekarang. Syukur kau memiliki sahabat karib, keluarga yang masih hidup, kekasih, hewan peliharaan, benda berharga ... seperti apa pun rupa mereka semua. Ketika kau terjatuh dalam dunia kepedihan, kau akan mengerti betapa berharganya mereka semua. Mereka, komponen hidupmu. Tokoh-tokoh dalam drama hidupmu di dunia.

3) Say Hello to The World
Jangan mengurung dirimu -seperti apa yang kulakukan. Jika kau ingin menikmati dunia, pergi, sana! Katakan HAI! HELLO! Kepada dunia. LET THEM KNOW YOU ARE PART OF THIS WORLD. Jangan menunggu mereka mencarimu, karena bisa saja mereka tidak mendapatkanmu atau bahkan tidak mencarimu sama sekali.

4) Live Your Way
Ini baru caraku.Jika kamu bukan orang yang suka keterbukaan terhadap dunia, hiduplah dengan caramu sendiri. To be who you are, not what they want. Kau bisa menikmati harimu membaca novel seharian, main games, soc-med-ers, atau apa pun yang tidak terlalu berkaitan dengan dunia nyata. Hidup dengan caramu, hidup dengan apa yang hati kecilmu inginkan. Hidup seperti mengenakan sepatu dengan ukuran yang pas; kau tidak akan merasa risih berjalan dengannya.

Penyesalan hidup. Siapa yang tidak pernah menyesal dalam hidup ini? Semua hampir memiliki penyesalan masing-masing entah tentang apa itu. Bolehkah kita menyesal? Ya, jika menyesal akan memotivasimu menjadi maju. Tidak, jika menyesal hanya akan memperapuh keadaanmu. Lantas bagaimana caranya agar kita tidak menyesal? Nikmati dunia ini. Jadikan penyesalan sebagai pohon pelajaran dimana kau dapat memetik buah-buah hikmah untukmu di masa depan.

Hmm... mungkin cuma itu yang bisa aku sampaikan. Materi kali ini mungkin agak kacau, ya, bahasanya. Ini lebih seperti .... terpikirkan iya, terkatakan tidak. Sesuatu yang begitu nyata di kepala mu, tapi begitu abstrak di pita suaramu.


Quotes kali ini? Duh, aku tidak yakin aku memilikinya. Tetapi, boleh kucoba?

Orang yang benar-benar hidup di dunia ini adalah orang yang dapat menikmati eksistensinya di dunia dengan jati dirinya.












----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PS: Menikmati dunia yang aku maksud bukan berarti mencintai hal-hal duniawi, ya ._.)/ Ingat, masih ada kehidupan lain setelah kita tiada nafas lagi di dunia. Raihlah kebahagiaan baik di dunia ini, mau pun di dunia itu! Amiiin O:)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.
K-On Mio Akiyama

Follow me

Nama Jepangku ~

- Copyright © 2013 Aau-chan's World -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -