Archive for Juni 2014

Nggak, aku nggak bakalan ngegosipin cinta, kok. Sementang judulnya membicarakan tentang cinta, ya. Setelah menonton A Werewolf Boy -yang walau sering di skip- hatiku tergerak untuk membicarakan sesuatu tentang cinta, sesuatu tentang penantian.

Mengapa aku mau berbicara tentang cinta? Karena hari ini aku dipenuhi dengan romance tragis. Mengapa? (a) Aku membabat habis novel The Fault in Our Stars karya John Green yang kau tahu, kisah cinta tentang dua orang yang mengidap kanker, (b) Aku barusan menonton A Werewolf Boy, meski romancenya tidak terlalu menonjol, tetapi tetap saja, tragis. Song Joong Ki, pangeranku  -udeh, jangan muntah- yang memerankan Chul-soo di akhir kisah tetap menunggu Park Bo-Young yang memerankan Kim Su-Ni. Ceritanya yah Joong Ki itu semacam manusia serigala, skip skip skip, Bo-Young harus pindah dan berpisah dari Joong Ki. Suatu hari ketika Bo-Young udah jadi nenek-nenek, ia menengok rumahnya yang dulu ia tempati ketika remaja. Di gudang, tempat Joong Ki dulu ditemukan, ternyata Joong Ki masih ada di sana, menunggunya dengan bold, italic, dan underline. Ditambah, Joong Ki udah bisa ngomong, dan suaranya itu ... euh, seksoy abis lah didenger. Bikin mentega yang dipanaskan di atas frying pan menjadi meleleh #yaiyalah!

Loh. Kok aku malah bahas film, sih?
Sori. Khilaf.

Sesuatu tentang cinta. Sesuatu tentang penantian.
Kisah cinta di bumi, diawali oleh penantian. Jika ternyata pendapatku salah, kalian boleh memintaku menraktir kalian *itu juga kalau bertemu :p*, tapi, wets, jangan salah, aku yakin 99,9 % kalau pernyataanku itu benar. Sengaja tidak kugenapkan menjadi 100% karena aku kepingin melihat adakah diantara kalian yang mencari 0,1% setelah aku mengatakan alasan atas keyakinan 99.9% ku ini :
"Adam dan Hawa diturunkan -ini semacam bahasa halus- ke bumi, terpisah dengan jarak yang beribu-ribu mil jauhnya, dan masing-masing diantara mereka menanti waktu yang akan mempertemukan mereka kembali. Dengan cinta yang masih utuh."

Masih ingin mencari peluang 0,1% itu?

Apa yang ingin kukatakan dalam postingan ini adalah, cinta itu merupakan sesuatu tentang penantian, penantian, dan penantian. Cinta itu bukan mie instan yang tinggal direbus terus dibumbui. Cinta itu semacam menanam sebuah bibit ke dalam sebuah tanah yang bernama hati, menyiraminya dengan kasih sayang, menjaga agar suhunya tidak terlalu panas maupun dingin. Dan ketika bibit itu telah menyembulkan batang dan daun pertama, sebagai penanam bibit itu, kita akan mulai senyam-senyum melihat kerja keras kita yang mulai menampakkan awal-dari-hasil. Tentu saja, itu baru tumbuhan kecil, kau belum bisa memetik apa pun darinya. Kau pun akan menanti, hingga batang itu mulai meninggi berkat jaringa meristem yang selalu membelah, dedaunan pun akan semakin banyak dan rimbun, tapi perlu diingat, suatu waktu ulat atau hama lainnya dapat menganggu kalian; kau dan tumbuhan cintamu -mari kita sebut begitu. Dan kau harus menangani segala hama itu dengan benar, karena kalau tidak, hanya akan menghancurkan tumbuhan cintamu, dan kau, akan hancur juga, tepatnya di suatu tempat di hatimu.

Ketika tumbuhan cintamu mulai dewasa, kau juga masih dihadapkan dengan penantian. Walau tumbuhan cintamu telah jauh lebih tinggi daripada tinggi badanmu, bukan berarti dia sudah dapat berbuah. Tumbuhan cintamu perlu waktu. Kau harus memahaminya. Kau tidak boleh memaksanya agar segera menghasilkan buah-buah. Walau tumbuhan cintamu sudah besar, ia perlu waktu untuk mematangkan elemen-elemen pada dirinya yang kebanyakan tidak kita ketahui. Mungkin tumbuhan cintamu perlu menguatkan akarnya agar tidak roboh sekalipun Tsunami menerjang, mungkin ia ingin melebatkan daunnya agar kau dapat bernaung dengan nyaman ketika terik matahari tidak bersahabat, dan segala kemungkinan lainnya yang sering tak dapat kita, -kutujukan khususnya untuk para cowok- pahami.

Yang ingin kukatakan secara blakblakan adalah,
Wahai para muda dan mudi di dunia.
Cinta adalah perasaan terunik yang memiliki banyak efek samping. Cinta adalah obat, dan obat itu adalah racun. Cinta tak ayal adalah pisau bermata dua. Cinta adalah hitam, tetapi cinta jugalah putih. Cinta adalah dua sisi yang menyatu, dan dua sisi yang berpisah. Cinta adalah, kau tahu, jika seluruh dunia ikut mendefinisikan cinta, maka akan ada banyak definisi yang kau dapatkan jika beberapa definisi yang kuungkapkan belum cukup untukmu.

Cinta adalah sesuatu tentang penantian, karena cinta bukan barang instan.
Cinta timbul dari rasa suka, tapi bagiku cinta muncul dari rasa nyaman. Rasa nyaman ketika kau berada di sisi seseorang sehingga kau akan betah -bahkan hatimu akan merasa kehilangan jika dia pergi- lama-lama bersamanya. Tetapi rasa nyaman tidak selalu membuahkan cinta, begitu juga suka. Namun dengan siraman kasih sayang apalagi perhatian, kemungkinan terwujudnya akan sangat tinggi.

Sedikit OOT -Out of topic, aku akan melanjutkan.

Tidakkah kau bisa mengerti setelah membaca perjuangan mengenai menumbuhkan tumbuhan cinta barusan? Kupikir aku telah menganalogikannya dengan hampir sempurna. Segala sesuatu tentang penantian itu. Aku sedikit prihatin, tentu saja, dengan bangsaku, muda mudi seumuran atau bahkan yang lebih muda dariku, dan yang lebih tua di atasku, yang terjerat kasus gara-gara cinta yang diawali kata ber- sebelumnya. Kasus pribadi maupun yang menyangkut kepolisian, yang menjadikan cinta begitu hitam dan kelam untuk dirasakan. Siapa yang patut disalahkan? Timing. Waktu. Bukan, kalian bukannya harus menyalahkan waktu, tetapi kalian harus merasa bersalah kepada waktu. Menggunakannya untuk mempercepat tumbuhnya buah pada tumbuhan cinta kalian padahal kalian mengerti konsekuensinya apa. Karena kalian tidak akan begitu tolol untuk melakukannya sebelum kalian mengerti cara kerjanya. Oke. Ini sudah blak-blakan.

Tidakkah tumbuhan cinta yang telah berkembang menjadi pohon cinta akan membuahkan sesuatu yang manis ketika serbuk sari dari pohon cinta jatuh ke kepala putik dengan timing. waktu. yang. tepat?

Segala sesuatu memiliki waktunya tersendiri, bahkan ketika kau lahir ke dunia ini, semua itu telah dicanangkan Tuhan timing yang tepat. Ibumu, ayahmu, orangtuamu, menunggumu, menantimu, sepanjang perjalanan 9 bulan 10 hari itu. Mereka mencurahkan kasih sayang kepadamu, melakukan segala yang terbaik yang dapat mereka lakukan hanya agar kau terlahir dengan sehat, atau setidaknya, selamat. Tidakkah kau bisa berkata kepada mereka -yang mengasihimu semasa kau kecil sampai saat nanti- "Aku akan mengalahkan kalian! Aku akan menantikan seseorang yang kukasihi sampai waktunya tiba! Aku akan mengalahkan kalian! Aku juga bisa menanti seseorang yang kukasihi seperti kalian yang menantiku selama 9 bulan 10 hari, menantiku bisa merangkak, berjalan, berlari, mengeja, membaca, menulis, berteman, menantiku untuk menjadi orang yang berguna dan bukan orang yang bersifat kurang ajar kepada orang tua dan orang-orang disekitarku. Lihat saja, Bu, Yah! Akan kumenangkan hatinya dengan penantian ini, dan kami akan memperlihatkan kalian buah (hati) yang begitu manis, ketika waktu penantian akhirnya berakhir!"

Cinta bukan tentang ciuman, cinta tentang memupuk perasaan.
Kita sudah tahu tentang hal itu. Namun ancap kali, hawa nafsu menguasai kita.

Bayangkan. Bayangkan kamu sekarang berdiri di atas padang pasir yang begitu tandus dan menyengat. Lalu di seberang sana, kau melihat sebuah kota dengan segala hijau pepohonan yang rindang. Lalu, tiba-tiba saja, muncul sebuah lubang di dekatmu. Lubang yang cukup dalam, dengan keping benih cinta berada di dasarnya. Kau menjatuhkan sesuatu, dan ternyata lubang itu bukan lubang biasa, melainkan pasir hisap. Kau ingin menyelamatkan benih itu, lalu menanamnya di kota yang kau lihat barusan, namun kau tahu konsekuensi jika menyelamatkan benih itu. Kau juga bisa menjadi korbannya.

Cinta, adalah pilihan.

Sekarang, pilih keputusanmu.
Tidak, kau tidak bisa ke kota untuk meminta pertolongan, karena benih itu harus diselamatkan secepatnya.

Posisikan dirimu.

Kau ingin terjun? Boleh-boleh saja. Aku tidak mengatakan kau akan gugur atau apa.

Kau sudah terjun? Benih cinta itu sudah di tanganmu?

INILAH MEDAN TEMPURMU.

Pasir hisap itu adalah hawa nafsu.

Mereka akan menyedotmu, menarikmu, agar jatuh lebih dalam, dalam buaian cinta.

Tapi kau tahu? Pasir hisap itu memiliki kelemahan!

TENANG!
JANGAN MERONTA-RONTA SEPERTI ITU!

Bagus.

Tubuhmu yang meronta-ronta itu bagaikan hormon-hormon di dalam tubuhmu yang bergejolak. Kini kau sudah tenang. Kau berhenti tenggelam lebih jauh. Kau tahu, kelemahan dari pasir hisap adalah ketenangan.

Kini kau selamat. Dan benihmu pun selamat. Jangan tanya padaku bagaimana kalian bisa keluar dari lubang itu karena aku tidak bisa memikirkan analogi yang pas, terlebih, aku tidak pernah merasakan terjatuh dan selamat dari pasir hisap. Aku yang bercerita, ikuti sajalah alurku.

Begitulah kira-kira yang dapat kugambarkan kepada kalian, bagaimana sesunggunya cinta itu.

Sekarang, waktunya berbagi quotes ~

Quotes : Ketika kau memutuskan untuk jatuh cinta, kau sebenarnya memutuskan untuk memasuki sebuah medan perang dengan misi menyelamatkan cinta itu sendiri.

Quotes : Cinta itu tentang penantian, dan waktu yang tepat.

-ANH

Sekian ya semuanyaaa! Jujur kali ini topik mengalir diotakku dengan begitu lancarnya, bahkan sebelumnya, aku tidak berniat untuk menulis tentang penantian yang berkaitan dengan Adam dan Hawa, apalagi sesuatu tentang tumbuhan cinta itu! Astaga, aku merasa hebat dengan tulisanku, kurasa. Kupikir aku bisa menjadi seorang penulis, tetapi aku tidak tahu termasuk genre apa tulisanku ini. Haha! Terlalu dini memuji diri, aku masih harus banyak berlatih menulis, juga mengetik -aku masih megandalkan dua telunjuk kanan-kiri ku, kuharap setelah sekian lama memiliki netbook, aku seharusnya bisa mengetik dengan jari-jari lain juga! Jika kau menyukai tulisan ini, kau dapat membaginya di jejaring sosialmu! Atas segala perhatian dan waktu yang kalian curahkan semata untuk membaca postingan -yang terbilang panjang daripada biasanya- ini, aku ucapkan MILYARAN TERIMA KASIH!

Talk about Love

Posted by ayachin
Kamis, 26 Juni 2014
Fuaahh ... ternyata asyik juga keliling-keliling kota tanpa alasan jelas. Well, aku baru aja habis mengembalikan buku ke rumah seorang teman yang rumahnya lumayan jauh dari rumahku. Sore ini langit begitu cerah, yang entah mengapa membiusku untuk tidak ngebut di jalanan seperti yang biasa aku lakukan. Uhm, bukan, aku bukan pembalap, kok. Bukan, bukan anak geng motor juga yah *lirik Beat*. Pokoknya cuma suka ngebut. Ngebut yang ber-peri-ke-lalu-lintas-an tapinya :3 #pembelaan Tapi, aneh, loh, barusan gak ada mood sama sekali buat ngebut. Apa ini yang namanya pengaruh lingkungan?

Pelan-pelan di jalan ditambah mandi sinar matahari sore yang hangat membuat otakku encer memikirkan hal-hal dunia. Aku teringat temanku, Mutia, yang sedang berada di Tanjung saat ini. Aku ingin menemuinya setelah mengembalikan buku, namun aku mengurungkan niat karena waktunya terlalu sedikit. Aku yakin tidaklah cukup bersilaturahmi kalau cuma 1 jam-an. Paling nggak 2 zaman. Itung ndiri tuh seberapa lama.

Mutia adalah salah satu sahabat dekatku sewaktu SMP. Bertiga, aku, Mutia, dan Vena menjalani kisah kasih di sekolah persahabatan putih-biru-tua. Sekarang, semua pada mencar. Mutia ke Banjarmasin dan Vena ke Balikpapan Cuma aku yang tersisa di kota ini, di kota yang mempertemukan kami. Yang aku bisa lakukan hanyalah menunggu, menunggu moment ketika salah satu -namun kuharap keduanya- pulang dan berkumpul kembali. Tertawa kembali. Bercanda kembali. Mengolok kembali. Dan yang paling penting, bersama kembali.

Teringat Mutia, tiba-tiba aku teringat foto yang baru-baru ini ia unggah di facebook. Dia memperlihatkan senyumnya yang lebar bersama dengan temannya di sana. Mutia makin putih aja, dan mungkin makin narsis juga. Uh, curang tuh -_- Sewaktu SMP dia jarang mau difoto. Jadi gak banyak deh kenangan :'(

Aku dan Vena berhubungan via LINE. Dan Vena biasanya curhat tentang cowok kubik -pangkat tiga- alias cowok, cowok, dan cowok. Melihat Vena yang dilanda asmara seperti itu, membuatku senang. Berarti dia punya kisah tersendiri dalam percintaannya. Dia sedang membangun kisah-kisah itu, melalui pengalamannya. Berjuang terus, Vena ( ^o^)9

NAH AKU .______________.
Punya temen dekaaaaaaaaaaaaaaaat banget #nggak Punya pacar #nggak Punya keluarga harmonis nis nis #nggakterlalu
What.a.life.
Untuk masalah persahabatan tentulah aku memiliki teman, seperti OGAL. Hanya saja, kadang, aku masih saja merasa kesepian. Dibanding ganjil, aku lebih menyukai genap -dimana semua orang berpasangan. Ketika ganjil, harus ada satu orang yang sendirian. Dan orang itu, aku.

Untuk masalah percintaan, aku tegaskan kalau aku bukanlah jomblo ngenes alias jones, Nei, nei, nei. Aku pernah kok, pacaran. Pacaran itu tentang ... saling menyukai ... ingin memiliki ... ingin menjadi yang no #1 ... dan ingin memenuhi hasrat duniawi. Sebelum haluan menjadi negatif, kuputuskan untuk mengakhiri. Masa remaja bukanlah masa untuk memenuhi hidup dengan cinta dewasa. Masa remaja bagiku adalah masa untuk mencari jati diri, to find and know who you really are.

Masalah keluarga .... gak usah dibahas deeeh. Privasi :) Bukan berarti keluargaku senang berantem, yaaa (-.- ")

Loh, aku mau nulis apa, sih, sebenarnya?
Haha, kalau dilihat-lihat, diantara Vena dan Mutia, mungkin aku yang paling kasihan, ya. Sepertinya masa-masa SMA ku begitu kelam, begitu datar. Andai aku bisa memutar balik waktu, sungguh banyak hal yang ingin kuubah. Namun jika kuubah, dapatkah menjadi lebih baik dari ini?

Sampai sekarang, aku belum merasa benar-benar hidup. Tidak, kau tidak perlu repot-repot mendatangiku hanya untuk memegang jidatku kalau kau berfikir aku mungkin demam, Maksudku, seperti apakah itu hidup? Jika yang kau rasakan hanyalah perasaan datar sepanjang saat, kesepian, atau apa pun itu, dapatkah itu dikatakan kau telah hidup dalam dunia ini? Bukankah orang yang hidup di dunia ini berarti menikmati keberadaannya di dunia ini? Menikmati setiap oksigen yang mengalir ke paru-parunya, menikmati setiap momen di lingkungan sosialnya, menikmati jati diri apa yang ia miliki, dan menikmati itu ... berarti bahagia.

Ada banyak hal sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk menikmati dunia ini, kita bisa:
1) Think Positively
Positive thinking! Ada hitam di dalam putih dan putih di dalam hitam. Ada duka di balik senyum dan haru di balik tangis. Tidak ada yang benar-benar sempurna. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya bisa di cari dari hal-hal indah, mewah, antik, unik, langka, atau apa pun itu. Kebahagiaan bahkan bisa dicari dalam kesepian, dalam kesendirian. Aku termasuk salah satunya. Menurutku kesepian itu tidaklah buruk, tetapi tidaklah bagus. Dengan kesepian, aku bisa memikirkan hal lain untuk mengalihkanku dari masalah hidupku. Dan memikirkan hal lain yang aku maksud, adalah memikirkan betapa uniknya dunia ini. Keunikan yang tidak terpikir olehku sebelumnya. Dan keunikan yang terpikir olehku, kutuangkan ke dalam blog ini :)

2) Bersyukur
Bersyukurlah atas apa yang kau miliki. Di suatu waktu kau akan merasa nasi putih telur mata sapi plus kecap  itu menu yang sangat biasa, sangat tidak berkelas. Di suatu waktu, kau akan merasa nasi putih telur mata sapi plus kecap adalah menu yang enak. Lebih enak daripada tidak makan sama sekali. Jangan mulai bersyukur ketika dunia telah menjatuhkanmu! Maksudku, syukuri segala sesuatu yang kau punya dari sekarang. Syukur kau memiliki sahabat karib, keluarga yang masih hidup, kekasih, hewan peliharaan, benda berharga ... seperti apa pun rupa mereka semua. Ketika kau terjatuh dalam dunia kepedihan, kau akan mengerti betapa berharganya mereka semua. Mereka, komponen hidupmu. Tokoh-tokoh dalam drama hidupmu di dunia.

3) Say Hello to The World
Jangan mengurung dirimu -seperti apa yang kulakukan. Jika kau ingin menikmati dunia, pergi, sana! Katakan HAI! HELLO! Kepada dunia. LET THEM KNOW YOU ARE PART OF THIS WORLD. Jangan menunggu mereka mencarimu, karena bisa saja mereka tidak mendapatkanmu atau bahkan tidak mencarimu sama sekali.

4) Live Your Way
Ini baru caraku.Jika kamu bukan orang yang suka keterbukaan terhadap dunia, hiduplah dengan caramu sendiri. To be who you are, not what they want. Kau bisa menikmati harimu membaca novel seharian, main games, soc-med-ers, atau apa pun yang tidak terlalu berkaitan dengan dunia nyata. Hidup dengan caramu, hidup dengan apa yang hati kecilmu inginkan. Hidup seperti mengenakan sepatu dengan ukuran yang pas; kau tidak akan merasa risih berjalan dengannya.

Penyesalan hidup. Siapa yang tidak pernah menyesal dalam hidup ini? Semua hampir memiliki penyesalan masing-masing entah tentang apa itu. Bolehkah kita menyesal? Ya, jika menyesal akan memotivasimu menjadi maju. Tidak, jika menyesal hanya akan memperapuh keadaanmu. Lantas bagaimana caranya agar kita tidak menyesal? Nikmati dunia ini. Jadikan penyesalan sebagai pohon pelajaran dimana kau dapat memetik buah-buah hikmah untukmu di masa depan.

Hmm... mungkin cuma itu yang bisa aku sampaikan. Materi kali ini mungkin agak kacau, ya, bahasanya. Ini lebih seperti .... terpikirkan iya, terkatakan tidak. Sesuatu yang begitu nyata di kepala mu, tapi begitu abstrak di pita suaramu.


Quotes kali ini? Duh, aku tidak yakin aku memilikinya. Tetapi, boleh kucoba?

Orang yang benar-benar hidup di dunia ini adalah orang yang dapat menikmati eksistensinya di dunia dengan jati dirinya.












----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PS: Menikmati dunia yang aku maksud bukan berarti mencintai hal-hal duniawi, ya ._.)/ Ingat, masih ada kehidupan lain setelah kita tiada nafas lagi di dunia. Raihlah kebahagiaan baik di dunia ini, mau pun di dunia itu! Amiiin O:)

Penyesalan Hidup

Posted by ayachin
Sabtu, 14 Juni 2014

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.
K-On Mio Akiyama

Follow me

Nama Jepangku ~

- Copyright © 2013 Aau-chan's World -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -