Posted by : ayachin Sabtu, 18 Januari 2014

 Cokelat Misterius dari Mr.Misterius
Ehm. Di suatu pagi yang cerah -sebenernya gak cerah-cerah amat sih, mendung juga kagak, eh, lebih tepatnya aku nggak tahu gimana cuaca di luar- ketika aku sedang terburu-buru menyusun buku pelajaranku, aku dikejutkan oleh bungkus yang bergambar kacang mete yang aku kenal banget bungkus apaan itu.
Coklat.

Beberapa saat, aku bengong ngeliatin tuh coklat. Punya siapa? Punya temen yang gak sengaja coklatnya masuk ke tasku? Atau ... ada orang yang ngasih? Ah gamungkin-gamungkin-gamungkin. Valentine masih jauh. Terus ini coklat siapa? siapa?
Dalam hati, aku ke-GR-an abis. Jangan-jangan aku punya secret admirer. Jangan-jangan coklat ini emang ditujukan sama aku. Jangan-jangan bentar lagi ada yang nembak aku. Tapi semua jangan-jangan itu hilang saat aku menatap cermin. Nggak, bukannya jelek. Jilbabku gak rapi. Itu aja kok.

Karena masih dihantui dengan jangan-jangan-ini-coklat-temen-yang-gak-sengaja-masuk-ke-tas-ku, sampai di sekolah, aku nggak berani makan tuh coklat. Aku nunggu gugatan cerai tentang coklat itu. Siapa tahu nanti ada yang ngomong "Au, ada liat coklat di tasmu gak?". Tapi sampai jam pelajaran berakhir, gak ada yang gugat aku. Kemudian, GR itu timbul lagi. Emang buat aku kali, ya?

Sampai akhirnya, si Mr.Misterius mengakui kalau dia yang ngasih aku cokelat. Aku kaget, pada awalnya. Tapi semua kekagetan itu berusaha aku simpan dalam-dalam. Tapi ternyata susah, bawaannya pengen senyam-senyum mulu. Bukan karena yang ngasih cowok-cakep-se-antero-SMA *bukan berarti dia cowok jelek seantero SMA , ya --"* Tapi karena detik itu ... aku ... merasa kayak di film-film, cuy.

Pulang ke rumah, rasa senang itu masih lekat di hati. Buktinya, senyumku yang mengembang enggan layu. Rasanya ... We-A-We-We-O-We. Rasanya ... apa ya? Ah, aku gak bisa lukiskan dalam kata-kata. Lucu, mungkin. Haha. Adegan-adegan yang biasanya kamu *iya, kamu. Aku kan udah mupon dari tipi* tonton di tipitipi, yang biasanya bikin kamu iri, yang kemudian kamun mengutuki adegan sinetron itu dengan "Halah, drama banget, sih." "Mana ada cowok yang kayak gitu. Alah, sinetron" Tapi ternyata justru terjadi di hidupmu itu rasanya ............................................ waw.

Usai naruh tas, buru-buru deh aku ambil tuh coklat. Ngambil pita, ikat di coklatnya *haha, iya, pita itu aku yang ngikat, biar lebih drama :D *, terus Twitpic. Jadilah temen-temenku pada heboh semua. Apalagi temen-temen OGAL yang digandrungi @shenoza_ @CinthiA_E_P @shofiayrd @ditasifa_ ditambah makhluk yang aku anggap kakak sendiri @sehaevo . Mereka pada kepo sama identitas Mr.Misterius. Tapi aku gak mau kasih tau karena .................

Jujur, menurutku ini memalukan.

Dulu, aku orangnya open sama orang terdekatku. Aku gak segan-segan cerita masalah tentangku ke orang tersebut. Dia juga gak segan-segan bercerita apa pun tentangnya, keluarganya, padaku. Tapi, karena suatu hal, kami bertengkar. Dan akhirnya, semua rahasia-rahasiaku yang dulu terpaut dengan jari kelingking kami, semuanya terbongkar. Kenapa aku nggak balas bongkar rahasia dia? Karena aku orangnya pelupa. Aku itu tipikal orang yang kepo selangit, kalo udah tau ya puas, tapi lama-kelamaan semua hal itu bakal terlupa olehku. Jadi, aku bisa jamin kerahasiaan yang ingin orang lain simpan padaku. Toh, nantinya aku juga lupa. It is hard to keep something big alone. Sometimes it's good to have someone to share; someone who will help, someone who will keep, someone who will listen.

Dari situ, aku merasa ........... jera.

Peranku berubah. Aku yang dulunya terbuka sekarang tertutup. Tapi aku tetap terbuka sebagai orang yang "dibagi", bukan sebagai orang yang "membagi". Aku senang membantu orang lain memecahkan masalah mereka. Aku senang menjaga setiap rahasia-rahasia mereka -yang padahal bisa aja terlupa. Dan aku sangat senang menjadi orang yang mereka percayai untuk mendengar masalah-masalah mereka. Tapi, emang, ya. Berbicara itu lebih sulit dibanding mendengar. Aku enggan membicarakan hal-hal pribadiku kepada orang dekatku, bahkan OGAL sekali pun. Mungkin karena masih teringat masa lalu. Mungkin juga masa lalu itu menghantuiku sehingga nyaliku ciut untuk berbicara pada orang lain. Tapi, di sisi lain, dengan sangat jujur hati kecilku berharap : Aku ingin memiliki tempat untukku berbagi.

Temen-temen OGALku orangnya baik. Aku nggak bilang kalo mereka nggak bisa dipercaya. Tapi, itu tadi, aku takut. Takut nantinya kami bertengkar. Takut nantinya semua rahasia itu bocor. Takut nantinya rahasia itu dipandang layaknya aib oleh orang lain saat melihatku. Aku takut. Tapi aku ingin.

Jadilah aku mencoba menguatkan diri dengan mencoba berbagai alternatif lain. Mulai dari mencurahkan di diary, jika rasanya ingin menangis aku dengerin lagu yang paling bikin semangat, jika aku teringat aku akan menyibukkan diriku dengan kegiatan lain, tapi perasaan lega yang kudapat setelah melakukan semua hal itu bukan perasaan lega seperti ketika aku membicarakannya pada orang lain.
It's different.

Rasanya berat, bukan, memikul semuanya sendirian?
Hanya jiwa yang cukup tegar yang mampu melakukannya. Namun jiwa yang tegar itu belum mampu bisa menikmatinya. Menurutmu, apakah yang dimaksud dengan janji?

Menurutku, janji adalah pertaruhan hati.

Ya, pertaruhan. Ketika kita berjanji, menurutku, kita sudah mempertaruhkan hati kita. Jika dalam pertaruhan itu kita gagal, akan ada perasaan yang terbuang. Perasaan yang seharusnya lega, justru menjadi suatu ketakutan, atau dendam, atau benci, atau yang lainnya.

Janji juga cermin.
Janji dapat memperihatkan sosok seseorang tergantung berhasil tidaknya ia menjaga janji tersebut.

Janji pun adalah jalan yang terlihat ujungnya.
Janji tidak dapat dilihat bagaimana akhirnya. Apakah akan terbongkar, terlupa, tersimpan.

Tapi ketahuilah, orang yang berjanji, mempertaruhkan kepercayaannya padamu.

Orang yang berjanji mempertaruhkan sudut pandang mereka di matamu. Tentunya gak ada orang yang bodoh yang mau dicap sebagai a liar, 'kan? Jika kamu ingin menautkan jari kelingkingmu pada orang lain, cek dulu orangnya kayak gimana. Ya, kurang lebihnya kayak ngecek keaslian uang. Kalo aku sih, bukan orang yang paling tahu tentangmu, kebiasaanmu, atau apa pun yang berhubungan dengan kamu lainnya yang lainnya yang tepat untuk menjadi teman berbagi, tapi orang yang bisa membuatmu nyaman ketika kamu berbicara padanya. Orang yang cukup keras kepala yang berusaha mematahkan kata-kata "Aku nggak apa-apa, kok." Orang yang cukup humoris yang akan membuatmu tertawa. Dan orang yang tulus yang akan berkata "Aku senang, kamu udah senyum lagi :)"

Identitas Mr.Misterius udah aku kasih tau sama seseorang. Rasanya, sangat lega. Lega yang dulu tidak pernah lagi aku rasakan karena ketakutanku. Karenanya, aku belajar mempercayai seseorang. Aku ingin percaya pada teman-teman dekatku. Aku ingin mempertaruhkan kepercayaan ini pada mereka, karena mereka juga mempertaruhkan kepercayaan ini padaku. Seseorang pernah berkata padaku, kunci sebuah kesuksesan dalam bersahabat adalah :
"Mutual trust"


{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Wahhh, jadi penasaran nih sama Mr.Misterius..hehe kayanya sih si Mr. Ini skelas sama lo ya?^^

    BalasHapus

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.
K-On Mio Akiyama

Follow me

Nama Jepangku ~

- Copyright © 2013 Aau-chan's World -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -