Archive for April 2013

Wah, sudah lumayan lama aku nggak  ngetik. Serius, ngetik. Sebelumnya aku minta maaf kalo banyak typonya. Aku ngetik sambil nangis T_T

Dalam beberapa hari ini, bagiku, adalah hari-hari berkabung. Pada tanggal 14 april lalu, ayahnya temenku, Sanah, meninggal. Kalau tidak salah, sehari sebelumnya, Ibunya ade kelasku di SD juga meninggal. Dan pada hari Sabtu, 21 April 2013, ayahnya Yussi, temen sekelasku, berpulang ke sisi-Nya.

Kematian, bukanlah sesuatu sesimple "orang yang tak bernyawa lagi" atau "orang yang tidak bernafas lagi". Proses kematian itu sendiri tidaklah mudah. Kematian bukan seperti film-film action yang habis ditembak-mati lalu tidur selamanya dengan tenang. Tidak, masih ada kelanjutannya.

Aku menyaksikan sendiri proses almarhum ayahnya Sanah dimakamkan. Beliau meninggalkan seorang istri dan 3 anak. Beliau meninggal karena penyakit pada paru-paru, kalau tidak salah, TBC. Beliaum dimakamkan di Barabai, tepatnya di kampung halamannya.

Aku dan teman-temanku, Icha, Wilda, Ulin, beserta keluarga Eka, pergi ke Barabai. Ketika sampai di sana aku sedang mual, hampir muntah. Sanah menghampiri Wilda dan yang lain. Aku ingat persis ekspressi wajah Sanah ketika berpelukan dengan yang lain. Ia mengeluarkan air mata yang kusebut "air mata kehilangan".

Usai jenazah disholatkan, Aku, Icha, dan Sanah pun pergi ke tempat pemakaman. Tempatnya tidak jauh, hanya di belakang rumah Sanah. Ternyata, lubang tempat almarhum dimakamkan berair. Jenazah pun dimakamkan dengan peti yang diisi dengan tanah. Aku paling tidak bisa melihat hal yang seperti ini, air mataku perlahan jatuh. Terlebih, saat adik laki-laki Sanah, Sandi, bertanya pada Ibunya,
"Ma, kenapa abah dibuati tanah?"
(Bu, mengapa (peti) ayah dimasukkan tanah (kedalamnya) ?"


Sanah menjawab, "Kita tu berasal dari tanah, makanya kita kembali ke tanah jua."
(kita itu berasal (tercipta) dari tanah (adam), makanya (kalau) kita (meninggal) kita kembali ke tanah juga)

Aku menangis.

Sandi juga sempat bertanya, "Ma, abah kada bebulikan lagi leh? Di situ ai leh salawasan?"
(Bu, ayah tidak pulang lagi ya? Abah di sana selamanya?)
"Inggih."
(Iya.)

Sanah menangis, dan aku pun juga. Aku menenangkan Sanah agar ia kuat, agar ia tidak salah arah usai ini. Kehilangan orang yang disayang, apalagi orang tua, pasti sangat berat. Lebih berat dari kehilangan HP.

Aku hanya bisa berdoa, semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan Sanah beserta keluarga bisa diberikan ketabahan agar bisa tegar menjalaninya. Amin.

Beralih ke Yussi. Yussi, menurutku, adalah seorang anak yang sangat menyayangi orang tuanya. Ia tidak pernah meminta yang macam-macam, bukan tipe anak yang minta ini-itu. Dan kepergian seorang ayah, pasti sangat berat. Jujur, aku belum pernah melihat ayah Yussi dengan persis. Aku hanya pernah melihat beliau dari belakang, ketika tak sengaja melihat ayahnya Yussi mengantar Yussi ke sekolah. Ayahnya Yussi adalah tulang punggung keluarga Yussi. Sementara kakak-kakak angkatnya yang lain tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Dan kemungkinan besar, hal itu akan terjadi. Hal yang sangat aku tidak inginkan, kepindahan Yussi.

Ayah Yussi dimakamkan di Makassar. Sayang, aku belum sempat melayat dan bertemu Yussi dikarenakan les. Dan aku mendoakan Yussi dengan doa yang sama. Yang tabah ya, Yussi. Satu lagi, jangan pindah T_T

Kematian, bukan kali ini saja aku pernah menangis karenanya. Dulu, sewaktu Nenekku meninggal, bagiku adalah kehilangan yang super-duper kehilangan. Nenek adalah sosok yang sangat penyayang. Beliau, seumur hidup aku pernah mengabiskan waktu dengannya, tak pernah memarahiku. Itu yang kutahu. Kalau pun pernah, paling hanya sekali-duakalil. Tidak berbekas apa pun diingatanku kalau nenek pernah memarahiku. Beliau adalah typical yang selalu melakukan yang terbaik untuk cucunya. Nenek adalah Supergrandma-ku.

Nenek merawatku sampai aku berumur 5 tahun. Ketika bibiku melahirkan, Nenek pindah ke Batu Mandi (daerah Balangan) untuk menjaganya. Ketika nenek pergi, aku menangis. Aku selalu bertanya, "Nanti kalau anak bibi sudah besar, Nenek balik lagi ke Tanjung, iya 'kan, Nek?"
Nenek mengiyakan. Namun nyatanya, sampai beliau di panggil oleh Yang Maha Kuasa, Nenek tidak pernah kembali ke sini lagi.

Jika aku pergi ke Banjarmasin, atau kemana pun yang melewati rumah Nenek, ayahku selalu menyempatkan datang ke rumah Nenek. Ketika aku kecil, aku sering bertengkar dengan adik sepupuku itu, Laila, kalau Nenek itu "milikku."
Haha, dan perebutan itu berakhir dengan tangis. Anak kecil.

Nenek biasanya menghabiskan waktunya dengan berdzikir. Terkadang, beliau mengajakku dan Laila berbaring di sampingnya. Jika aku pamitan, beliau pasti mendoakanku dengan berbagai macam doa. "Mudahan cucuku selamat dunia akhirat. Mudahan cucuku jadi orang yang beriman. Mudahan cucuku pintar, sukses." Dan entah mengapa, aku selalu menangis jika mendengar doa-doa yang beliau katakan itu. Pernah aku mengajak tetanggaku, Intan, pergi ke Batu Mandi. Ketika pamitan, seperti biasa Nenek mendoakanku dengan berbagai macam doa. Intan yang mendengar saja sampai menangis.

Terakhir aku melihat Nenek yang masih bernyawa, kala itu perut nenek buncit sedang kaki beliau sangat kurus. Beliau tidak dapat berdiri lagi. Perasaan aneh menusukku, aku berpikiran yang macam-macam. Segera kuhapus pikiran itu dari kepalaku.

Pada akhirnya, itu adalah pertemuan terakhirku dengan Nenek.

Ada hal yang sangat kusesali saat kematian Nenek. Siang itu, ada orang yang menelpon ayahku berulang kali. Aku mendengarnya, namun tak kuhiraukan. Kala itu ayah sedang makan dan aku asyik membaca novel. Karena ponsel ayah terus berdering, aku pun pada akhirnya mengangkatnya. Tertera tulisan "Wati Laila" yang tidak lain adalah Bibiku. Ketika aku mengangkat telepon itu, Bibi memintaku mengasih ponselnya ke ayah.

Aku kembali membaca. Tak lama kemudian, ayahku datang. "Lia, Nenek meninggal."
Aku terdiam sesaat. Rasanya, tubuhku tertusuk beribu duri. Aku langsung menelpon kakak laki-lakiku untuk mengabarkan padanya. "Ka, Nenek meninggal." Kakakku langsung menangis.

Sore itu juga aku pergi ke Batu Mandi. Hanya Revand, Dani, dan Adit yang tahu karena kala itu hanya mereka yang kebetulan mengirimiku pesan. Dukungan sahabat-sahabat padaku mengalir tanpa henti. Dan  bagiku, itu adalah hal berharga yang tak boleh kulupakan.

Mungkin kamu bertanya, apa inti dari semua ini.
Aku juga tidak tahu, jujur saja.
Yang jelas, aku yakin kita semua memiliki cerita tersendiri tentang kematian orang yang kita sayangi. Entah itu teman, sahabat, keluarga, kerabat, calon suami/istri, pacar, atau siapa pun. Sudah / belum hal itu terjadi hanya urusan waktu. Aku yakin, orang yang pergi meninggalkan kita, tak ingin kita terpuruk dalam kehilangan. Orang yang telah pergi itu, ingin kita maju dan terus maju. Dia tidak ingin kita salah arah hanya gara-gara kepergiannya. Aku membayangkan, Nenek mengawasiku, di luar sana. Di tempat yang aku tidak tahu di mana. Kan kuingat semua doa-doamu, Nek. Maaf, Nek. Lia belum bisa membahagiakan Nenek. Lia yakin, semua keberhasilan Lia, tidak lain karena doa-doa Nenek juga. Terima kasih, Nek.

Terima kasih :')

Pergi dan Tak Kembali

Posted by ayachin
Minggu, 21 April 2013
Bismillahirrahmanirrahim.

Ahoy semua !
Hari ini, seperti yang kalian ketahui, adalah hari kamis. *yaiyalah!*
Nggak, maksudku adalah hari seleksi yang aku maksud pada posting-posting sebelumnya. Seleksi ini bertujuan untuk menyeleksi pelajar dari SMP dan SMA (dan sederajat) untuk mewakili kabupaten kami, yaitu Tabalong, dalam lomba Bintang Pelajar.

 Pagi-pagi sekali aku sudah siap di tempat. Dan sepertinya, aku kepagian. Belum ada orang yang datang kecuali aku. Selang beberapa menit, ada orang dari sekolah lain yang tiba-tiba nongol di belakangku. Percakapan singkat terjadi.
"Ikut acara bintang pelajar, ya?"
"Iya." jawabku singkat sambil senyum.
Detik terus berganti dan orang-orang dari berbagai penjuru sekolah berdatangan. Dan ... kalau tidak salah, acara baru dimulai pada jam lebih kurang 9. Dan seperti biasa, ada beberapa sambutan. Oh iya, setiap sekolah mengirim 3 perwakilan yang nantinya menjadi grup yang bernamakan "laskar" #wetseaaah #benerindasi #ohiyaguelupapakedasi

*jeng jeng* Round I : Lupa eh apa namanya
Untuk ronde pertama, diadakan tes tertulis. Untuk jawaban yang bernilai benar maka mendapat 1 point dan jika salah mendapat 0 point. Disini masih lancar-lancar saja, alhamdulillah.

*jeng jeng* Round II : Double Point
Untuk babak kali ini, tesnya memakai media white board kayak di acara Ranking 1 itu loh. Jika jawaban benar maka akan mendapat 2 point, jika salah, minus satu. Di sini terdapat beberapa kesulitan, sehingga kami ...

Tunggu dulu. Hasil babak pertama dan kedua dikalkulasikan dulu, yaaa ...
Usai dikalkulasikan, akan ada beberapa laskar yang tersisih. Dan, yah, ternyata laskar kami mendapat nilai tertinggi bersama dengan SMAN 2 Tanjung karena point yang kami peroleh sama.

Nah, 3 laskar tertinggi masing-masing mendapat white card yang nantinya akan berguna pada babak ...

*jeng jeng jeng* Round III : Sudden Death
Woooo .. dari nama babaknya aja udah ngeri. Sudden Death, masih sama dengan menggunakan media white board, kali ini, siapa yang salah akan langsung gugur. Bagi Laskar yang memiliki white card, dapat menggunakannya jika ragu/tidak tahu jawaban. White card terhitung sebagai jawaban yang bernilai benar.
Nah, pada pertanyaan yang ke ... *lupa* , kami menggunakan white card karena ragu. Karena laskar-laskar lain tidak ada yang benar, kami pun melaju pada babak final. (saat itu terdapat 4 laskar yang tersisa, termasuk laskarku)

ISHOMA : IStirahat SHOlat dan MAkan

*jreng jeng jeng jeng* Round IV : eee ... lupa juga
Intinya, babak kali ini masih menggunakan white board. Pertanyaan benar bernilai 10, salah bernilai 0. Pada babak ini, SMA N 1 Tanjung unggul dengan 60 point.

*jengejengejengejengejeng* Round V : eee apa ya tadi? *pletak
Babak ini mengharuskan para laskar untuk cepat-cepat menekan bel dan memberi jawaban. Jika jawabannya benar maka bernilai 20, jika salah, minus 10. Pada akhir ronde, nilai laskar kami sama dengan laskar MAN 1 Tanjung. Kami pun mendapat tambahan babak untuk menentukan  juara 2 dan 3. Pada akhirnya, kami hanya bisa meraih juara ketiga.

Ada hal yang menarik ketika seleksi tadi, kakak MC, yaitu kak Onis (moga aja tulisannya nggak salah), mengatakan kalo aku, iya, aku, mirip dengan kak Fatin X-Factor.
Tiba-tiba ada rasa semangat tersendiri yang  datang dan membara di dalam diriku. Aneh, ya?
Ehm. Seorang kak Fatin ...
mirip sama aku?
Eeee ... 1 : 1000 kali ya (+,+ )7
Ah, nggak apa. Udah dibilang gitu syukurin aja deh. Berarti mata kak Onis dan kakak-kakak yang bilang aku mirip kak Fatin tadi masih sehat-sehat aja.

#pembelaan

Hari ini ... pelajaran apa ya, yang kudapat? Haha ... Mungkin harapan itu harus diperjuangkan semaksimal mungkin. Dibabak-babak awal, mungkin Laskar kami meraih nilai yang baik. Mungkin kami terlalu puas usai itu. Harusnya, di babak terakhir kami lebih serius lagi. Dalam babak terakhir, ada beberapa jawaban yang kami bisa menjawabnya, tetapi terdahulu Laskar lain yang memencet bel.
Ya, sudah. Juara 3 juga tetep juara :)

Quotes dariku hari ini :
"Di setiap detik yang kita lewati, sadar tidak sadar ada "pelajaran" yang sedang berlangsung, akan terjadi, mau pun telah terjadi. Kesalahan tidaklah seburuk yang kelihatannya, ia juga memiliki sisi positif; pelajaran. Jadi, bersiaplah !"

The ...

Posted by ayachin
Kamis, 11 April 2013
Besok adalah hari seleksi untuk menentukan perwakilan kabupaten. Aku nggak tau harus apa. Takut iya, bingung iya, ragu iya, semuanya jadi satu. Aku nggak tau pasti sistem seleksi macam apa yang akan diterapkan. Aaaaaaaa ... bagaimana ini?

Gimana kalo misalnya nanti aku nggak bisa jawab. Gimana kalo nanti aku  ... ah, banyak hal yang ditakutkan. Well, harapan-harapan itu menjadi ciut. Ciut seciut-ciutnya.

Apa ada kata-kata motivasi yang kalian sugestikan ke dalam diri kalian jika sedang berada pada keadaan yang seperti ini?

Aku? Ada.
Jika sedang berada dalam hal-hal yang stress-able begini, biasanya aku mensugestikan diri dengan :
"Hal yang terlihat buruk mungkin tidak seburuk yang kelihatannya."

Ya, itu benar. Mungkin kamu berfikir semuanya akan kacau, hancur, atau apa, yakinlah, bahwa "kekacauan" "kehancuran" dsbg tidak akan separah yang kamu pikirkan.

Believe it.
Semakin positif sugesti yang kita berikan kepada diri kita, semakin kuat diri kita menjalaninya kelak.
Pikiran sangat berpengaruh besar terhadap kontrol tindakan kita.

So, hati-hati dengan pikiranmu, ya.
Jangan sampai hanya karena pikiran kamu jadi kacau.
Be positive and optimistic !

Oke, Aku Beneran Takut.

Posted by ayachin
Rabu, 10 April 2013
Ehm. Uhuk. Ehm. Ehm. Ehm lagi. Hefttt ... haaa ...
Dah. Here we go ~

Pernah gak sih kalian melakukan sesuatu yang, yah, kalian nggak berharap menang? Ya, misalnya ada undian berhadiah, kalian "iseng" ikutan, terus sugesti yang kalian berikan kepada diri kalian tu cuma "Menang ya syukur, kalah ya gak pa-pa."

Tau-tau, kalian menang?

Well, itu pernah terjadi sama aku, sekarang. Aku ikut seleksi dan ternyata menjadi salah satu perwakilan sekolah. Padahal, aku tidak tahu apa-apa, sewaktu seleksi cuma asal jawab. Yaaa ... itu tadi. Kalah menang gak jadi masalah bagiku, aku gak berharap menang, kok.

Dan pagi tadi pengunguman hasil seleksi. Aku mendapat juara pertama. Sejujurnya, aku tidak tahu harus senang atau bingung. First, kemenangan ini bisa jadi faktor "Luck". Second, masih ada seleksi lain yang menunggu, tepatnya 11 April ini. Terlalu dini berbangga hati, tapi ... nah, kan. Bingung -_-

Hhmm ... aneh, ya. Terkadang, saat kita berharap menang, kita sering kali tidak mendapatkannya.
Giliran kita pasrah, tidak berharap kemenangan apa-apa, justru kemenangan malah berbalik kepada kita.
Jadi, untuk seleksi kedua, apa aku harus seperti kemarin? Tidak-berharap-menang. Ah, serba salah. Kemenangan yang ini perlahan, membuatku sedikit ... berharap. Jujur karena, yah, pemenangnya bisa ke luar negeri. Hehe, my dream.

Salah nggak sih berharap? Ya ... terkadang aku berfikir "mungkin" ini adalah jalan yang dapat meembuatku meraih "mimpi" itu. Tapi, kalau ini bukan jalan, bagaimana? Apa ini yang disebut ... harapan palsu?

Berharap. Salahkah?

Yah, takutnya,ketika aku berharap ... justru malah kalah. Hehe (^-^ )>
Lucu, ya. Ketika realita hidup dapat memengaruhi pola pikir dan perasaan seseorang.
Yah, mungkin untuk sekarang, apa yang harus kulakukan ada 2; usaha dan do'a.
Terlepas dari "harapan" itu, yang terpenting, 'kan, cara kita untuk menggapainya.



Keep fighting~ ( ^_^)9

Salahkah?

Posted by ayachin
Senin, 08 April 2013
There's a place that I know
It's not pretty there and few have ever gone
If I show it to you now
Will it make you run away
Or will you stay
Even if it hurts
Even if I try to push you out
Will you return?
And remind me who I really am
Please remind me who I really
am

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

Like a diamond
From black dust
It's hard to know
It can become
A few give up
So don't give up on me
Please remind me who I really am

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

Don't run away
Don't run away
Just tell me that you will stay
Promise me you will stay

Don't run away
Don't run away
Just promise me you will stay
Promise me you will stay

Will you love me? ohh

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?
***
Yap, itulah tadi lirik lagu Kelly Clarkson - Dark Side. Dari liriknya aja bisa terlihat, kan maksud / isi dari lagu ini?
D.a.r.k.s.i.d.e.

Yah, aku yakin semua orang memiliki sisi gelap, entah itu masa lalunya atau yang lainnya. Sisi gelap, tentunya adalah sisi yang tak ingin kita perlihatkan pada dunia.
"Aku cinta kamu apa adanya, gak peduli apa."
Sering kan mendengar kata-kata seperti itu?
Kira-kira, jika kita memperlihatkan "dark side" kita padanya, masihkah ia akan berkata seperti itu?

" If I show it to you now
Will it make you run away "

Alhasil, suatu relationship berjalan dengan kebohongan. Well, itu semua pada dasarnya karena kita tidak ingin kehilangan orang yang kita sayangi. Menurutku lagu ini maknanya cukup dalam. Terlihat jelas bagaimana ketakutan orang yang memiliki dark side akan kehilangan orang yang ia cintai.

Namun, lagu ini juga memberiku ide,
Jika kamu ragu akan kesungguhkan pacar kamu (apa ia tulus mencintai apa adanya), tunjukkan saja dark sidemu padanya. Tentu dark side bohongan. Jika ia pergi, kelihatan, bukan? Bagaimana ia mencintaimu. Yah, jaga-jaga saja agar tidak termakan kata-kata palsu.

Kelly Clarkson - Dark Side

Posted by ayachin
Sabtu, 06 April 2013
Uumm ... posting apa ya?
Cerita dikit deh ...

Seperti orang kebanyakan, aku sepertinya sangat mudah terpengaruh apa yang sedang menjadi "trend" saat ini. Tapi, terpengaruhnya justru belakangan banget, gak "update" lah istilahnya (baca : ketinggalan zaman)
Dulu saat novel Raditya Dika sedang booming, aku sama sekali tidak tahu apa-apa. Saat banyak orang mulai terkenal karena blog yang mereka miliki, aku juga tidak tahu apa-apa. Selang beberapa lama, barulah aku mulai kenal semua itu. Dan setelah perkenalan itu, selalu saja, ada tekad yang membara yang muncul di dalam diriku. Tapi, kobaran tekad membara itu, selalu saja, padam sebelum habis melalap kayu.

Dulu, waktu zaman-zamannya novel KKPK, aku gak tahu apa-apa. Sampai suatu hari, temanku meminjamiku salah satu novelnya. Di akhir novel, ada tercantum persyaratan jika ingin mengirimkan naskah novel. Yah, kobaran api itu tiba-tiba datang, mendorongku untuk mencoba dunia tulis. Cerita-demi-cerita kucoba karang, tak satu pun berhasil kuselesaikan. Seperti kataku tadi, kobaran api itu keburu padam. Yah, lama-lama aku merasa bosan, rutinitas membuatku semakin tidak terlalu mempeduikan hal itu lagi.
Pernah. Pernah ada 1 "karangan" yang aku selesaikan. Aku mengarangnya via handphone di catatan. Mungkin bisa dipastikan itu adalah satu-satunya karangan yang berhasil kuselesaikan. Karena masih di HP, aku pun mencoba mencicil untuk mengetiknya. Setelah kuperhitungkan, ceritanya tidak akan memenuhi persyaratan jumlah halaman yang diminta. Sungguh ... menyedihkan. Sampai sekarang cerita itu masih ada, kapan-kapan mungkin akan kucoba mempostingnya.

Dulu, sewaktu zaman-zamannya blog raditya dika hangat diperbincangkan, aku juga tidak tahu apa-apa. Ketika aku sudah berkenalan dengan salah satu novelnya, dan tahu cerita tentang seorang "radith", aku mencoba-coba membuat blog. Dan bisa ditebak endingnya, blog itu menjadi terbengkalai ... krik krik krik.

Tapi untuk blog ini, aku akan berusaha menghidupkannya. Ya! Ganbatte! Ganbatte!

Tapi, aku tidak menyesal, kok.
Justru dari situ aku belajar menemukan potensi diri.
Yah, untuk mendapatkan buah, bukan berarti kita harus memanjat pohon, kan? Kita bisa melakukan cara lain.
Dan, dari pencapaian-keinginan-yang-belum-selesai itu, aku jadi belajar dan mendapatkan banyak hal. Terutama tentang menulis itu. Hal-hal seperti ... yah, kau tahu, ketika kamu mendapat inspirasi lalu tidak sabar menuangkannya ke dalam tulisan, perasaan "ayo cepat pulang. Waktunya melanjutkan kisahmu!" atau hal-hal seperti "Hhmmm ... ceritanya udah bagus gak ya? apa ada yang perlu di tambahi? Ah, ini di hapus saja, ada pengulangan kata. Ah! Ini ..." Haha ... Aku ingat saat aku pernah vacuum dari inspirasi. Aku sama sekali blenk dan rasanya ingin menyerah saja melanjutkan kisahnya. Ada juga saat di mana tiba-tiba banyak inspirasi datang, dan aku langsung bersemangat untuk menuangkannya dalam tulisan. Perasaan bingung "mulai dari mana, ya? Aduh, nanti inspirasinya hilang" dan sebagainya.
Mungkin, karangan yang kubuat itu tidak sebagus atau sebaik karangan para penulis *ah, tentu saja*
Tapi, rasa kepuasan usai menyelesaikan karangan, cerita dibalik semua itu, merupakan hal yang tentu saja sangat berharga.

Jadi ...
Jangan ragu mencoba berjalan di semua jalan demi mencari tujuan. Pasti ada hikmah di balik jalan yang kamu pilih, walau jalan itu bukan jalan yang mengantarmu pada tujuan akhirmu sesungguhnya.

"Don't be afraid of the path you choose, just walk, right or wrong way it would have valuable lessons that you can get."

Walk

Posted by ayachin
Selasa, 02 April 2013

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.
K-On Mio Akiyama

Follow me

Nama Jepangku ~

- Copyright © 2013 Aau-chan's World -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -